Bani Biasa

Buat yang suka dengan olahraga melompat, harus tau yang namanya parkour.

Parkour tuh bukannya yang biasa di mall-mall, yang ngatur-ngatur mobil, ya?

Bukan, itu Dewi Persik. Buat yang susah ngebayangin gerakan-gerakan parkour (baca: parkur) bisa liat film-filmnya di ahli kung fu Cinta Laura (sejak kapan dia bisa kung fu?) Jackie Chan. Dalam keadaan terdesak, si Jack melompat dari satu gedung ke gedung lainnya. Itulah contoh sebagian kecil dari gerakan parkour. Masih banyak berbagai 'jurus' yang bisa dilakukan traceur (baca: nggak tau), sebutan untuk praktisi parkour. Intidari parkour sendiri sebenarnya adalah bergerak dengan seefisien mungkin. Bukan cuma cepat, tapi juga menggunakan tenaga minimal dan langsung ke tujuan. Kayak prinsip ekonomi, dengan usaha yang sekecil-kecilnya, mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hasilnya sebuah seni gerak yang efisien, gesit dan indah.


Parkour berasal dari kata parcours du combattant, suatu jenis latihan alang rintang dalam pendidikan militer perancis. Olahraga ini dipelopori oleh David Belle, seorang kelahiran Fecamp, Perancis 29 April 1973 (udah tua), yang memang sejak kecil suka dengan pelatihan fisik ala militer. Sempat mengikuti sekolah militer namun keluar karena tidak cocok, Akhirnya pada usia 16 tahun David meninggalkan sekolah untuk ikut Indonesian Idol mengembangkan diri dan berkreasi. Dan lahirlah parkour yang juga dikembangkan oleh Sebastien Foucan, temannya David.
Melalui berbagai film, video klip dan sejumlah iklan TV, parkour dengan cepat mendunia. Banyak anak muda yang tertarik dan membuat sendiri komunitas parkour di berbagai belahan dunia (termasuk Indonesia). Buat si David sendiri, parkour bukan cuma sekedar olahraga tapi juga seni dari kehidupan masyarakat urban itu sendiri. Karena sifatnya yang rendah hati dan idealismenya ternyata begitu kuat (gue banget), dia enggan tampil di muka publik dan memilih untuk menghabiskan waktu untuk mengembangkan parkour atau mendampingi traceur pemula.
Sebelum bisa lompat-lompatn kayak di film-film, ada tiga gerakan dasar pada tahap awal yaitu mendarat (landing), keseimbangan berdiri (balance) dan keseimbangan ala kucing (cat balance).Tahap dasar ini sebenarnya tidak akan "lulus" sekalipun traceur senior karena harus nenyempurnakan gerakanny. Saat menghadapi berbagai rintangan, gerakan-gerakan dasari tadi digabungkan dengan gerakan lain yang lebih sulit. Ada banyak teknik dan istilah dalam parkour. Walau begitu, sebenarnya tidak ada satu teknik baku untuk melewati rinyangan tertentu. Setiap rintangan memberikan tantangan tersendiri bagi traceur.
Meski sudah cukup populer di dunia, traceur sepakat untuk tidak mengadakab persaingan di antara mereka. Di dalam parkour tidak ada pertandingan dan pemenang. Diyakini kompetensi hanya akan memaksa setiap orang untuk melawan satu sama lain dan semua itu hanya akan melawan mindset mereka tentang olahraga ini.
(Diambil dari majalah 'Intisari' edisi Mei 2008)